Akhir akhir ini  banyak perpisahan yang sudah dan akan aku alami daaaan itu rasanya sedih :’( Untungnya bukan perpisahan untuk selamanya, hanyalah waktu dan jarak yang aku tau itu hanya penguji kekalnya sebuah hubungan. Beberapa diantara teman - temanku akan pindah dan bahkan beberapa sudah pindah.

Sejak kepindahan beberapa teman, segala sesuatunya berubah.. yang lama pergi dan yang baru datang. Ada banyak penyesuaian yang harus kulakukan dan bukan itu saja, beberapa perubahan terjadi di sini di tempat kerjaku. 

Puji Tuhan saat ini aku punya banyak keluarga, keluarga yang kujadikan bukan karena darah atau keturunan tapi karena hati.

Keluarga yang kecil yang hanya beranggotakan beberapa orang namun aku merasa kaya karenanya 

Suatu hari nanti kita hanya bisa saling merindukan,

Mengumpulkan serpihan masa lalu yang seperti hilang

Hari ini akan menjadi serpihan di hari esok

Maka ijinkan,

Aku hanya ingin mengasihimu seperti esok tidak pernah ada

Karena kita tidak pernah tau 

kapan semuanya akan hilang bersama waktu

Hari ini ijinkan seluruh marah itu luruh

Biarkan seluruh benci menjauh dan tak tersentuh

karena

Aku hanya ingin mengasihimu seperti esok tidak pernah ada

Jika hari ini pergi menjauh

biarlah senyum kita tetap dan bagai abadi

biarlah disini ada hati yang tetap saling bertaut meski masa berubah

*Ketika merindukan sahabat sahabatku di suatu April. Iyaaa...kalian :)*

Kerja disini banyak suka dukanya, ya eyaaalahhh....suka dan duka emang seperti 2 rel berdampingan. Salah satunya ni...disini untuk bisa pulang melihat matahari masih di barat sulitnyaaa minta ampun. Pulang pulang biasanya gw ditemani langit malam berbintang, kalau hujan ya udah berteduh dulu di kantor menikmati kecepatan Internet dgn jaringan 1Gbps HAHAHAHAHA......ntar gw jabarin di inti dari tulisan ini. Dukanya lagi sering dapat kerjaan aneh aneh karena perusahaan ini menjunjung budaya perusahaan yang sebenernya masih membingungkanku. Misal aja katanya untuk penerapan soliditas tim kita kita para pegawai harus hadir semua di PORSENi yg diadain Sabtu dari jam 6 pagi sampai jam 6 sore..sukurnya ni acara cuman sekali setahun. Dan segudang event aneh aneh lain yang MELELAHKAN

Tulisan sekarang ini gw hanya pengen share tentang hal hal menyenangkan di tempat ini, yang sejauh ini bikin gw masih demen kerja tak peduli iming iming gaji di tempat lain..eaaaa...nihhh diaa :

Teman cubical gw yang gilak abis dan beberapa sahabat. Disini gw ga hanya kerja dooong tapi juga menemukan banyak teman bahkan ada yg jadi sahabat. Teman cubical gw bernama Desak, missis bokep (soalnya sukak nyablak kalau omongin hal begete begete) dia dan gw tinggal bahagia di cubical kami di lantai 30. Tentang cubical bakal gw jelasin di poin berikutnya. Sahabat gw Tyas, Mita, Ellys, Ina, dan Darjo (yang terakhir masih sangsi sih hihihi). Mereka mereka inilah yang telah dengan repot menjadi tempat sampah gw, menjadi tempat ngedumel, ngebanyol rame rame, heng ot daaannnn menjadi partner kerja yang menyenangkan. Ya...sekali sekali kami juga mengalami friksi si...tapi teratasi laaahhh. Mereka orang - orang yang sanggup meng-handle kegalakan gw hihi berikut seluruh keteledorannya..misalnya aja ngilangin flashdisk Darjo, pinjem buku si Mita  ga balik, mintak camilannya Tyas tapi sampai habis, pinjem Headset mba Desak yg ada Micnya sampai busa busanya rontok yang berakhir kelindes kursi karena kecerobohan gw. Ina yang akan rela mendengar kisah cintaku, cerita ttg cowo cakep grup sebelah dan bla bla bla lainnya, serta Ellys tempatku menitip doa mulai dari masalah keluarga, masalah kantor jodoh, pelayanan sampai masalah sabun belum kebeli (ini beneran lo, gw sering lupa belik sabun dan sukak minjem kamar sebelah kalau lupa belik :P)  Ah...I’m so lucky pokoknya bertemu mereka.

Cubical tercinta......, sarang 2 gadis yang banyak dikunjungi om om...Hohohohoho, jangan salah sangka dulu..emang ni cubical selalu jadi tempat persinggahan karena lokasi yang nyaman dan strategis. Gambar di bawah mungkin kurang menunjukkan dengan jelas. Jelasnya begini..berada di lantai 30 gedung ini, cubical kami terletak di pojok pertigaan ruangan, lay out memang diletakkan diantara ruangan sayap kanan dan kiri. Gambar 1 aku ambil dari desk mba Desak sedangkan gambar 2 dari desk aku, di samping desk kami terdapat ruang kosong yang kami hiasi dan kami jejeli dengan meja meja bundar penuh makanan, bufet tempat monitor lama, tumbuhan serta buku bacaan. Tiap sore selalu ada tea time di meja ini, dan tidak jarang bapak bapak ikut meramaikan menyumbang bahan camilan. Karena hanya kami berdua di tempat sebesar ini, kadang sukak sukak kita lah mau bergaya apapun di sini, nyetel musik apapun, bikin hiasan cubical apapun :D 

Kecepatan Internet yang Masyaaa Owloooooooooo...kalah dah valentino Rossi. Berkat pendekatan dan perkenalan yang baik dengan email admin dan IP admin akhirnya bisa juga dapat proxy cepet. Awalnya hanya dibukaian port untuk FB dan twitter serta port kebebasan lainnya, lanjut lanjut ke sini diberi hak sama dengan kecepatan jaringan Direksi 1Gbps....Huahahahaha, ini nih kalau donlot sekejap mata sodarah sodarah. Skype lancar kecuali di ujung sana lelet ya wassalam juga si. Indahnya lagi kalian bisa terhubung dengan LAN Wifi, jadi nomer kantor bisa diakses di gedung ini melalui HP kalian. Misal ni, pengen jajan di kantin, maka telepon yg masuk ke Ip Phone bisa dialihkan ke nomor HP dan menelepon pun bisa gratis asal dari kantin ke IP phone orang lain. Cloud memang membuat segalanya lebih mudah. Sepertinya banyak juga yg akhirnya menyalahgunakan kecepatan ini untuk mendonlot film serta menyalah gunakan server untuk menempatkan film di server itu. Tapi terus terang gw menjadi salah satu customer dari server film ini karena filmnya yang up to date, maklumlaaahhh kadang kalau ngelembur gw dah ga punya waktu untuk menikmatinya di Bioskop

Bos yang ‘OPEN’ naaahhhhh di tempat ini ada 2 orang Bos yang menjadi temen sodara sekaligus kawan tukar curhatan. Pertama babe gw sendiri Tim Leader gw, ya elaaahh kalau rapat aja istrinya sampek nelepon ke HP gw saking mungkin karena gw dapat dipercaya kali yah HOHOHOHO, gw kadang jadi temen curhatan si babe tentang harga jengkol yg saat ini lebih mahal dr harga daging, curhatan tentang biaya sekolah anaknya yg baru saja naik SMP (mahal katanya biaya masuk sekolah di Jakarta). Dia termasuk bos yg rendah hati yg punya masalah dalam “presentation skill” akhirnya gw pernah di sekap di ruangan nontonin dia presentasi trus disuruh ngasi masukan....fufufufufufu...Bos bos...kira kira dong. Bos ke 2 berinisial ATB, fall in love w the way he manage his subordinate, his passion, the way he determines all the target an how to achieve it. Ni orang sumpah kayak mesin hidup, ga ada capeknya ga da lelahnya untuk terus berprestasi. Beruntungnya dia jadi orang yang deket dgn gw (YES!). Gw rasa gw mampu bertarung di ajang Best Employee karena dia mau jadi mentor langsung buat gw. Gw paling seneng kalok dia ngajak lunch rame - rame terutama di Lapo, selain ditraktir...gw banyak termotivasi dengan ceritanya. Gw selalu ingat kata - katanya “Kita harus keras dengan diri sendiri supaya lingkungan tidak keras dengan kita”. Makasi banyak ya pak sudah bawa gw kemana - mana, ke acara penting di perusahaan ini sampai hanya sekedar menikmati mobil dinas baru Bapak....lop u pull dah Pak.

Om Om Baik. Sejak Bapak gw meninggal tahun 2010 yang lalu, entah kenapa kayaknya semakin banyak om om yang masgyuh melihat gw...mulai dari sekedar tiba tiba membelikan kue cubit yang diletakkan di atas meja kerja gw di pagi hari (so sweet bgt dehhhh)...yang ini nih biasanya kerjaan Om Dali, trus ada juga yg selalu memastikan makan malamku kalau lagi lemburan (Om Satya) sampai rela menungguiku untuk makan....gimana gw ga terharuuuuuuu :’) :’) Satu lagi, Pak Mono (waktu gw masih deketan cubical ma beliau) bapak ni yang sangaaaattttt perhatian...kalau gw sakit dia yg repot, paling seneng kalau beliau membawakan oleh oleh, entah itu dari rapat dari makan siang di luar hingga dari luar negeri. Biasanya kalau lembur lembur ga jelas kami berdua sukak moto moto diri sendiri, narsis narsis sendiri...mungkin si Bapak kangen juga kali ya sama anak satu satunya yang kuliah di Jerman. Ada Om Benny yang dari dulu gw tawarin nikah sama emak gw hahaha, soalnya si om ganteng man... :P ni om funky abis, temen ngebanyol dikala sore, temen ibadah yg setia dan temen gahoooolll...sayang si Om ga suka makan malah ngidap mag yg cukup parah, sehingga ga bakalan suka mensupply makanan. Nah itu sudah perihal Bapak Bapak baik di tempat gw. Emak Emak juga ada si sayangnya sedikit bgt emak emak yang ada di sini, mungkin karena tempat ini IT jadi banyakan cowonya apalagi di lantai 30 ni..ibu - ibu yang ada cuman 1 aku panggil Namboru (semoga ga punah aja)

Kok cuman 5??? ya eyalahh...gw takut aja temen temen yang ngeliatin tulisan gw nih bosen karena sudah 1338 kata bookkk, noh nambah lagi deh. Nanti aja yak kita sambung di tulisan ke-2, gw akan critain makanan enak disini, dan hal hal lain yang bikin gw sementara ini betah :P Caw!

- I’m Lost without You - 

Kota ini begitu ramai namun aku selalu merasa sepi. Kesendirian itu seperti hantu yang coba merenggut semua tawaku, girangku bahkan kenanganku tentang itu sampai tidak tersisa. Begitu jahatnya, dan jika tak mengingat Tuhanku maka habislah aku.

Kadang aku merasa tak punya kekuatan untuk bertahan ketika cinta meninggalkanku terluka, ketika hubungan darah malah justru melukaiku lebih dalam. Jiwa yang lelah adalah ketika aku berusaha mewujudkan keinginan orang yang kusayangi namun aku tak mampu melakukannya. Aku tahu aku tak akan sanggup, mungkin bisa tapi tidak akan bertahan. Tuntutan itu semakin keras hingga kadang aku marah tak terkontrol. Aku dicampakkan padahal aku sudah berusaha bahkan dengan mengingkari diriku, mauku hingga aku melupakan terdalamnya diriku.

Aku berjalan, tapi aku tidak tau kemana, aku hanya terus berlari berlari mengejar tanpa tau apa yang mau aku kejar. Aku lelah.

Kesedihanku semakin mendalam ketika aku hanya bisa mengenang kasihmu Bapa yang sudah begitu jauhnya, dan menyisakan rindu yang hebat.

Aku hanya bercerita pada lembaran lembaran kosong, disana aku bisa jujur dengan diriku.   Dengan menulis, aku bisa kembali menagkap bias bias diriku yang hilang. Dengan menuliskannya di lembaran - lembaran kosong. setidaknya aku akan teringat di suatu saat  esensi tentang diriku sementara aku menjadi ‘robot’ di dunia sepi ini. 

Kadang aku berharap lebih baik aku tidak pernah ada daripada hidupku digerakkan, atau dipakai untuk menyenangkan dia, atau untuk pemuas nafsunya, atau hanya sekedar jembatan untuk mencapai target - target dia.

Mungkinkah hidupku ini hanya ilusi.....temukanlah aku kembali Tuhan. Aku merasa terbuang dan tersesat. Aku hilang di belantara manusia, mencari siapa aku, dimana dan bagaimana aku. Temukanlah aku penciptaku. Temukanlah aku dan bawa aku kembali. Hanya Engkau cinta sejatiku yang mengasihiku tak terbatas, yang melapangkan hatiku yang sesak. Dekaplah aku kekasih jiwaku dalam dingin dan rapuhnya jiwa, sedikitpun jangan lepaskan..aku butuh perlindungan,sebuah tempat dimana aku merasa aman, tempat dimana aku merasa tak dimanfaatkan, tak dimanipulasi. Tempat aku berlindung dan berhenti dari keramaian yang kosong. Hanya Engkau pribadi yang mengutus namun juga memberiku kekuatan tidak seperti yang lainnya.Aku rindu pulang....Selama di dunia ini, aku tahu aku tidak akan pernah benar - benar pulang sampai aku bertemu denganMu, hanya denganMu.

- Untuk Mama -

Orang - orang tengah merayakan World Mothers Day, merayakan betapa luar biasanya peranan Mama dalam kehidupan. Kurasa semua manusia akan bersaksi betapa luar biasanya Mama. Di dalam kandungan Mama aku dirajut Allah, dalam perjuangan taruhan hidup dan mati aku dihantarnya ke dunia. Tangannya membesarkanku, bahunya tempat seluruh tangis tumpah, dan berada di pelukan mama adalah tempat terhangat di dunia. Mamaku adalah orang yang paling berjasa di hidupku.

Sejak kecil telah menjadi tanggung jawab mama untuk mengurusi setiap keperluanku, teringat ketika pertama kali aku harus nge-kost di umur 18 tahun pun Mama dengan sengaja tinggal di Surabaya meninggalkan ke - 3 anaknya yang lain di Makassar demi memastikan kostku cukup nyaman, seperti membeli seprei yang bahkan hingga kerja masih bertahan kupakai, memastikan bahwa lingkunganku cukup aman dan nyaman. Terkadang Mama merisaukan hal - hal yang bagiku berlebihan karena begitu kasihnya padaku. Aku seringkali meng-address mama sebagai ‘Senapan Mesin’ yang tidak berhenti bicara, cerewet dan sok ngatur serta RIBUT tentu saja(maaf ya maaa). Hanya mama yang akan merepet (marah sambil bicara tanpa jeda dan panjaaannng) bila aku tidak mengahabiskan 1 gelas besar air di meja makan ketika akan berangkat sekolah. Hanya mama yang hingga besar begini masih menyuapi sarapanku bila aku tergesa - gesa berangkat, memarahiku bila susu dan telur ayam kampung di meja tidak habis (makanya sehat begini badanku), yang mengurut, membuatku dalam pertahanan lapis ke - 7 bila terkena gejala flu (masih gejala padahaaaall, please deh ma). Hal paling konyol dan tidak masuk akal adalah ketika mama melarangku mengikuti kamp, perkemahan hanya karena takut anak gadisnya ‘kenapa - kenapa’ (hadehhhh, kurung aja sekalian ma)

Banyak nilai nilai luar biasa yang diajarkan mama, kejujuran, kebaikan, kemurahan hati, Suatu saat aku pernah melihat mama menyerahkan seluruh uang yang ada di dompetnya karena tergerak belas kasihan, saking bablasnya kami tidak punya uang untuk membayar angkot dan terpaksa meminta Bapak menjemput. Setiap tahun mama harus sembunyi sembunyi dari Bapak karena menerima orang - orang yang tidak jelas pada Natal, memberi mereka makan bahkan menyakui mereka dengan makanan dan minuman dari rumah. Aku belajar bagaimana menjadi seorang yang perfeksionis dalam berprestasi karena mama selalu bilang ‘Prestasi itu hal yang biasa, bagian dari tanggung jawab seseorang yang mendapat kesempatan untuk belajar. Aku harus beri yang terbaik karena tidak semua orang seberuntung aku’. Tapi mamaku bukan mama yang sempurna, beliau pun punya kelemahan, dan dari kelemahan itu pun aku telah belajar banyak hal.

Masa paling berat adalah masa dimana mama harus belajar melepaskanku untuk menjalani kedewasaanku. Harapan mama dan keputusanku acap kali berbenturan. Hal yang berat baginya ketika aku banyak kali memilih pilihan hidup yang tidak sesuai dengan keinginannya. Pertama kali adalah ketika memilih sekolah. Mama ingin aku menjadi dokter dan berharap suatu saat aku akan duduk di bangku kuliah kedokteran. Sayangnya aku tidak punya minat sama sekali, dan bahkan ketika mendoakan bagian ini pun hatiku tidak tergerak sama sekali untuk menjalani pendidikan sebagai dokter (mama patah hati hehehe). Menjalani pendidikan sebagai anak teknik terus terang tidak mama sukai. Mama merindukan aku menjadi anak yang rapi bersih dan jadi wanita. Sebaliknya aku menjadi anak yang tomboy, jarang mandi, dan jauh dari unsur wanita (HAHAHA, sekarang sudah tobat kok). Beberapa pertentangan juga sering kali terjadi ketika aku ingin ikut kamp rohani dan harus meninggalkan studi beberapa saat meski aku sudah menjamin aku tidak akan ketinggalan.

Perjalanan hidupku perlahan lahan berubah ketika aku memutuskan mengikut Kristus sebagai Juruselamat dan pusat kehidupanku. Ada beberapa keputusan hidupku yang terkadang mebuat mama harus berjuang keras untuk melawanku. Beberapa kali aku lari dari panggilan demi mengikuti kenginan mama dan aku merasa tidak dalam damai sejahtera. Aku sangat mengasihi mama, tapi aku tidak mungkin memungkiri hasil dari pergumulanku. Seringkali batinku berkecamuk mengapa ketika aku berusaha untuk taat pada Tuhan, mama harus menjadi penghalangnya. Hukum ke 5 Tuhan bukankah aku harus menghormati orang tuaku? Semakin berat ketika hati mama tetap mengeras.

Mengikuti panggilan di dalam hatiku dan menjadi lawan mama bukanlah kondisi yang kuinginkan. Aku percaya bahwa tiap hati ada di tangan Tuhan, Dia yang mampu mengeraskan tapi Dia juga yang mampu mengubahkan. Seorang yang dewasa yang berkeputusan mengikut Kristus memang tak dapat menoleh ke belakang, seringkali ditolak di rumah sendiri, dan belajar memikul salib serta menyangkal diri. 

Pembaca blog ini mungkin juga berada dalam pergumulan yang sama denganku. Keputusan hidup dalam kedewasaan berarti tidak lagi hidup dalam tujuan untuk memuaskan diri sendiri, atau sekedar memuaskan keinginan orang tua dan komunitas, melainkan pilihan yang dubuat secara sadar demi tujuan mengikut KRISTUS. Seringkali ada harga yang harus dibayar demi ketaatan. Memang tidak bisa menyenangkan semua orang termasuk yang paling dikasihi

Ma, aku ini milik Kristus...mamapun milik Kristus, kelak aku pun akan menjadi Ibu, anak anakku pun milik Kristus.., tidak ada yang dapat menahan bila Tuhan mau mengambilku dari sisi mama begitupun sebaliknya.., maka kumohon lepaskanlah aku ma agar langkahku lebih ringan.

~ May 2012

Berat sekali melangkahkan kaki menuruni bukit waktu itu, bayangan anak anak masih terlalu kuat untuk ditinggalkan. Tidak terasa sudah menginjak hari ke 7 dan pagi itu kami akan pulang. Pagi itu adalah pagi terakhir kuhirup udara desa di atas gunung yang segar, pagi dimana  kusesap kopi terakhirku dan sarapan di teras rumah tempat kami tinggal.

“Kan kutinggalkan kau kembali Tamong kecilku

Aku tahu hatiku sangat mengasihimu, dan tiap perpisahan selalu menyedihkanku”

Kurasa Tuhan memang sangat mengasihimu, kau khusus....kau membuatku remuk tiap kali membayangkanmu, mendoakanmu. Kau sangat bahkan terlalu sederhana. Dalam kemauanmu engkau sangat lemah, kau bodoh..anak anakmu mengenal aksara namun tak dapat melafalkannya dengan baik. Kau tidak mengenal teknologi, namun sangat menyedihkan kau banyak melakukan dosa. Kau membuat upacara - upacara pada pohon dan batu. Kau meremukkan hatiNya, namun Dia tetap mengasihimu

Kau hijau dan tak tersentuh, terlalu sulit menjangkaumu.

Kami datang padamu dengan waktu yang singkat, membawa mimpi mimpi untuk mengubahmu. KasihNya padamulah yang membawa kami sejauh itu. 

Aku, salah satu yang Ia panggil ke sana. Kuberi 10 hari dari tiap 365 hari untu kulewatkan tiap tahun datang padamu. 3 tahun sudah terlewati dan masih dengan cara yang sama...kuberi 10 hariku, kuberi sedikit milikku lalu berangkat menuju tempatmu. Perjalanan yang jauh dari kota riuh ini untuk mengahabiskan 7 hari bersamamu, 3 hari sisanya adalah hari hariku di jalan ribuan kilo menempuh jalan beraspal, sungai lalu pegunungan berbatu

Kali ini , untuk ketiga kalinya dengan cara serupa aku datang membawa program dan rencana yang telah disusun oleh Tim tahun ini. Kami berharap kedatangan kami membawa perubahan padamu. Dan bila kami melihat sekecil perubahanmu maka hati kami luar biasa bersukacita. Banyak hal yang kami ajarkan, tapi kutahu itu hanya 10/365 dari hidup yang biasa kami lalui..., mau berharap apa mau mengubah apa? Bahkan untuk membangun sebuah rumah batu pun perlu berbulan bulan menyelesaikannya. Kubiarkan saja pertanyaan itu mengendap

Ah desa kecil, ribuan kilo kita telah terpisah saat ini dan aku tidak tau apakah kau masih mengingat tiap firman yang kami bawa, apakah dosa - dosa itu telah kau tinggalkan, apakah ada perubahan pada diri anak - anakmu. Aku tidak tahu. Berharap pada Sang Pemberi Pertumbuhan untuk menjagamu selalu di sana.

Bapaku, Dia sangat mengasihimu. Saat ini hanya bait - bait doa yang kutitipkan padaNya tentangmu di sana. Apakah kasihku ini kasih yang pengecut entahlah. 

“Bukan aku yang telah memberimu banyak, tapi kaulah yang telah memberiku banyak hal”

Hari itu tergabung di rombongan ketiga kukumpulkan dayaku lalu beranjak meninggalkanmu, tapi aku tau aku akan kembali...suatu hari jika Bapaku mengijinkannya. Hari hari di sana mengajarku bahwa pelayanan bukanlah masalah seberapa banyak yang sudah aku lakukan tapi seberapa dalam aku dapat mengerti hati Bapa

“Bukan seberapa banyak yang sudah aku lakukan, tapi seberapa dalam aku dapat mengerti hati Bapaku”