“Hanya ada 1 (satu) oknum di dunia ini yang dapat menghancurkan
penilaian kita dimata orang lain – yaitu DIRI SENDIRI”
Pernahkah kita berkaca dan mendapati betapa luar biasa tidak sempurnanya diri kita? Oh sudah pastilah....bahkan orang tercantik, terkaya, terpopuler pernah merasa terjebak dalam ketidak sempurnaannya. Parahnya lagi ada sekelompok manusia di dunia yang menyesal tiap paginya dilahirkan ke dunia karena ketidak sempurnaan tersebut. Kasian? Tapi ini benar adanya..sebuah KENYATAAN!
Ada satu kenyataan yang perlu diketahui, kenyataan yang
merupakan pengetahuan general, yaitu bahwa tidak satupun
yang sempurna di dunia ini. Semua orang juga tahu akan hal itu, yang
membedakannya hanya taraf penerimaan diri. Penerimaan diri mulai dari
keberadaan keluarga, fisik, emosi, hingga lingkungan dimana Tuhan menempatkan.
Sayangnya sekalipun pengetahuan ini general, masih banyak orang yang
membandingkan dirinya dengan orang lain yang sama-sama tidak sempurnanya, lalu
membiarkan dirinya menilai-nilai, menyesali dan tidak mensyukuri setiap
pemberian Tuhan yang luar biasa.
Penilaian diri (Self Esteem) yang salah cenderung akan
melukai secara emosional, membunuh karakter lalu menumbuhkan kepahitan,
penyesalan. Penyesalan terhadap keberadaan diri, yang artinya penyesalan akan
sebuah kehidupan.
Seperti kalimat pada awal tulisan ini : “bahwa hanya ada satu oknum yang menghancurkan
self esteem kita yaitu diri sendiri”
Kita sering menghancurkan self esteem dengan 2 (dua) cara
yang luar biasa (bodohnya)
- Membiarkan orang lain menentukan siapa kita
- Penggunaan waktu yang tidak membangunnya tapi malah menghancurkannya
“Hey gendut, Hey pendek, kamu bodoh, kamu
pemalas, kamu tidak mampu, kamu tidak layak, kamu tidak pantas, hidungmu pesek,
kamu katrok, Ga Gaul, sebaiknya kamu belajar dari taman kanak-kanak...” -
dan telanlah itu bulat-bulat lalu terluka. Dunia ini dipenuhi orang-orang tidak
sempurna, dan ada yang tega demi menutupi ketidak sempurnaannya mereka akan
mengeksplore kekurangan kita dengan luar biasa, memunculkan ke permukaan secara
berlebihan. Ketidak sempurnaan yang mencoba menunjukkan sebuah ketidak
sempurnaan lainnya, mungkin tidak bermaksud melukai tapi kata-kata itu telah
melukai, pandangan dan penilaian itu tidak adil adanya.
Jangan kira luka-luka ini dibuat atau dilakukan oleh
mereka orang yang jauh atau orang yang tidak kita kenal. Justru!!!!! Kehancuran
self esteem yang fatal sering dilakukan oleh orang yang kita kasihi yang dekat
dengan kita, dan kita hormati. Hal ini terjadi karena di hadapan mereka seluruh
pertahanan diri kita abaikan.
“Kehancuran self esteem yang fatal sering dilakukan oleh
orang yang kita kasihi yang dekat dengan kita, dan kita hormati”
Hal berikutnya adalah dengan tidak menghargai kehidupan
yaitu waktu. Bukankah hidup ini hanyalah masalah waktu? Waktu lahir, sekolah,
dewasa, menikah..WAKTU! Self esteem dibangun dari cara-cara menggunakan waktu.
Pada hal apa yang kita anggap terpenting, di sanalah kita cenderung
menghabiskan waktu lebih banyak. Tapi orang dengan penghargaan diri yang rendah
tidak akan tau mana hal terpenting di hidupnya, waktu terbuang percuma.
Bersyukurlah jika waktu terbanyak yang kita habiskan pada sesuatu yang tak
ternilai seperti kasih untuk Tuhan, keluarga, komunitas, panggilan dalam
pekerjaan. Ada yang menghabiskan waktunya dengan hal ‘ternilai’ seperti fisik
(baca : kecantikan), mengejar harta dunia, gelar, bahkan ada yang menghabiskan
waktunya dengan menyesali diri.
Sudah terlalu banyak saya mengupas self esteem ini,
padahal tujuan saya hanya satu menyampaikan bahwa saya menemukan sebuah self
esteem yang kuat. Pada siapa? Pengikut Kristus!
Jikalau mau membiarkan saya membahasnya, kosongkan dulu
gelas saudara. Berhenti menilai dan SIMAK!
1. Percaya
diri yang kuat timbul oleh perasaan dikasihi. Kurang luar biasa apa
lagi, kasih yang ditunjukkan oleh Yesus. Sebagai Allah, Dia pemilik jagad raya
dan Raja penguasa alam (bagi yang percaya), datang mengambil rupa seorang Hamba
(bukan Raja) demi manusia tidak sempurna yang percaya padaNya. (Yoh 3 ; 16).
Tidak cukup sampai di situ, kasih yang terbesar ditunjukkanNya dengan rela mati
di kayu salib menggantikan manusia berdosa demi kekekalan mereka.
2. Percaya
diri yang terkuat tumbuh melalui penghargaan
Bukti
betapa Tuhan menganggap yang percya padaNya sebagai milik yang berharga - Mazm 8 : 4 – 7
Jika aku melihat langit-Mu, buatan jari-Mu, bulan dan
bintang-bintang yang Kautempatkan
Apakah manusia, sehingga Engkau mengingatnya?
Apakah manusia, sehingga Engkau mengingatnya?
Apakah anak manusia, sehingga Engkau mengindahkannya?
Namun Engkau telah membuatnya hampir sama seperti Allah,
Namun Engkau telah membuatnya hampir sama seperti Allah,
dan telah memahkotainya dengan kemuliaan dan hormat.
Engkau membuat dia berkuasa atas buatan tangan-Mu
Engkau membuat dia berkuasa atas buatan tangan-Mu
segala-galanya telah Kauletakkan di bawah kakinya
3. Percaya
diri timbul dari kesalahan yang
diampuni. Pengampunan yang luar biasa, tidak memojokkan tapi memulihkan
dirasakan oleh pengikut Yesus
Beberapa ucapan Yesus yang
luar biasa :
- · Dia mencari yang tersesat, menanti pulang yang terhilang
Siapakah di antara kamu
yang mempunyai seratus ekor domba, dan jikalau ia kehilangan seekor di antaranya,
tidak meninggalkan yang sembilan puluh sembilan ekor di padang gurun dan pergi
mencari yang sesat itu sampai ia menemukannya? - Perumpamaan tentang Domba Yang Hilang, Luk 15 : 1 – 7
And the father said to him,
Son, you are always with me, and all that is mine is yours. But it
was fitting to make merry, to revel and feast and rejoice, for this brother of
yours was dead and is alive again! He was lost and is found! – Perumpamaan Anak Hilang, Luk 15 : 11 – 32
- · Dia pribadi yang memulihkan, yang layu tak kan dipatahkan, yang mulai pudar takkan dipadamkan (yang bersalah tetap dihukum dalam kasih dan keadilanNya, namun tidak diremukkan)
Buluh
yang patah terkulai tidak akan diputuskannya, dan sumbu yang pudar nyalanya
tidak akan dipadamkannya, tetapi dengan setia ia akan menyatakan hokum - Buluh
yang patah terkulai tidak akan diputuskannya, dan sumbu yang pudar nyalanya
tidak akan dipadamkannya, tetapi dengan setia ia akan menyatakan hukum – Yesaya 42 : 3
4. Percaya
diri yang kuat timbul dari rasa
cukup & kepuasan. Di dalam Yesus ada janji kecukupan dan puas dalam
pemeliharaanNya.
Inilah
janjiNya :
Mat 6 : 25 – 33 (BIS)
Sebab itu ingatlah; janganlah khawatir tentang hidupmu,
yaitu apa yang akan kalian makan dan minum, atau apa yang akan kalian pakai.
Bukankah hidup lebih dari makanan, dan badan lebih dari pakaian?
Lihatlah burung di udara. Mereka tidak menanam, tidak
menuai, dan tidak juga mengumpulkan hasil tanamannya di dalam lumbung. Meskipun
begitu Bapamu yang di surga memelihara mereka! Bukankah kalian jauh lebih
berharga daripada burung?
Siapakah dari kalian yang dengan kekhawatirannya dapat
memperpanjang umurnya biarpun sedikit?
Mengapa kalian khawatir tentang pakaianmu? Perhatikanlah
bunga-bunga bakung yang tumbuh di padang. Bunga-bunga itu tidak bekerja dan
tidak menenun;
tetapi Raja Salomo yang begitu kaya pun, tidak memakai
pakaian yang sebagus bunga-bunga itu!
Rumput di padang tumbuh hari ini dan besok dibakar habis.
Namun Allah mendandani rumput itu begitu bagus. Apalagi kalian! Tetapi kalian
kurang percaya!
Janganlah khawatir dan berkata, 'Apa yang akan kita
makan', atau 'apa yang akan kita minum', atau 'apa yang akan kita pakai'?
Hal-hal itu selalu dikejar oleh orang-orang yang tidak mengenal
Allah. Padahal Bapamu yang di surga tahu bahwa kalian memerlukan semuanya itu.
Jadi, usahakanlah dahulu supaya Allah memerintah atas
hidupmu dan lakukanlah kehendak-Nya. Maka semua yang lain akan diberikan Allah
juga kepadamu.
Filipi 4 : 19 (BIS)
Allah yang saya sembah, yang melimpah dengan kekayaan
dalam Kristus Yesus, akan memenuhi segala keperluanmu
Ibrani 13 : 5
Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu
dengan apa yang ada padamu. Karena Allah telah berfirman: "Aku
sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan
meninggalkan engkau."
5. Masa depan yang pasti. Ketika banyak
orang takut memikirkan masa depannya, Yesus menjanjikan kemenangan dan masa
depan yang pasti di dalam Dia
Janji Kemenangan di dalam
Dia
Sebab itu apakah yang akan kita katakan tentang semuanya
itu? Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita?......Siapakah
yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan atau kesesakan atau
penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang?....
Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh
Dia yang telah mengasihi kita – Keyakinan
Iman, Roma 8 : 31 – 39
Hari depan di tanganNya
Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada
pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai
sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan
yang penuh harapan – Yeremia 29 : 11
Berbahagialah mereka yang percaya dalam namaNya, karena
ketika orang merasa cemburu, mengejar kasih, mereka telah mengalami limpahnya
kasih yang luar biasa dari DIA yg adalah KASIH itu sendiri. Ketika dunia sibuk
mengejar pengakuan melalui sekolah yang tinggi, prestige atas kepemilikan,
mereka telah memperoleh penghargaan yang luar biasa dari SANG MAHA SEMPURNA.
Ketika perasaan tercela muncul, rasa dipojokkan timbul, mereka telah diampuni
dan diterima sebagaimana mereka ada oleh SANG PENGAMPUN. Ketika dunia takut dengan
pimpinan, rela melakukan segala cara demi materi, mereka percaya SANG PEMILIK
kehidupan memelihara mereka. Dan ketika dunia berpikir asuransi mampu
menyelamatkan hari depan, tabungan hari esok mampu menopang, mereka telah
memperoleh KEPASTIAN HIDUP dari SANG KEKAL (Alfa & Omega). Self esteem?
Mereka miliki bukan karena mereka kuat dan mampu, tapi karena PRIBADI LUAR
BIASA yang ada di balik kelemahan & ketidak sermpurnaan mereka, tidak
lain adalah YESUS.
“Bukan karena mereka kuat dan mampu, tapi karena PRIBADI
LUAR BIASA yang ada di balik kelemahan & ketidak sermpurnaan mereka,
tidak lain YESUS”
1 comments:
mantapppp...
perenungan yang dalam:-)
Posting Komentar